Showing posts with label ANIES BASWEDAN. Show all posts
Showing posts with label ANIES BASWEDAN. Show all posts

Tuesday, June 2, 2015

ANIES: TIDAK USAH JADI PENDIDIK KALAU PAKAI IJAZAH PALSU


Mencuatnya kasus ijazah palsu menjadi keprihatinan tersendiri bagi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan.

Menurutnya ijazah palsu adalah hal yang memalukan bagi dunia pendidikan Indonesia. "Ini malu-maluin apalagi kalau mau jadi pendidik, pendidik kok pakai ijazah palsu, tidak usah jadi pendidik kalau palsu-palsuan," ujarnya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sewon, Senin (1/6/2015).

Menurutnya hingga saat ini semua orang yang terlibat dalam kasus ijazah palsu masih diproses kepolisian.

Anies lalu mencontohkan pendidikan di dunia seni dimana bukan ijazah yang penting tapi karyanya yang jadi bukti paling otentik akan kemampuan seseorang.

"Karenanya, jika sekarang ada orang yang mengambil jalan pintas hanya mengambil ijazahnya saja, itu adalah pengakuan paling eksplisit bahwa ia tidak mampu mengikuti pendidikan dengan baik," terangnya.

Menurutnya, hal sebaliknya justru terjadi dalam pendidikan seni, dimana diberikan ruang untuk berkreasi dan berkarya, serta diakui dari karyanya, tidak hanya ijazahnya.
sumber: http://jogja.tribunnews.com/2015/06/01/anies-tidak-usah-jadi-pendidik-kalau-pakai-ijasah-palsu

Saturday, May 30, 2015

2015 ANIES BASWEDAN FOKUS GENJOT KUALITAS GURU


SIGLI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan menegaskan, pada tahun 2015, ia memfokuskan pada peningkatan kualitas guru di tanah air. Mendongkrak mutu tenaga kependidikan menjadi terget utama sepanjang tahun ini. Disamping kualitas guru, peran orangtua juga tak bisa dikesampingkan dalam mendampingi anak-anak selama menempuh pendidikan.

Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat menghadiri wisuda dan peluncuran buku di sekolah Sukma Bangsa, Gampong Pineung Caleu, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Rabu (27/5). Anis Baswedan mengatakan, peran guru sangat penting untuk membentuk karakter anak bangsa, sehingga kualitas guru perlu ditingkatkan.

Selain itu, kata Anies Baswedan, anak-anak perlu ditumbuhkan karakter jujur sejak usia dini. “Untuk apa nilai tinggi, tetapi curang, budaya contek-menyontek harus dihentikan dan masyarakat contek-menyontek juga harus dihilangkan,” ujar Anies.

Dikatakan, tidak boleh ada nilai Ujian Nasional (UN) yang sama dalam satu kelas, sementara prestasi anak-anak harus dilihat dari semuan komponen termasuk kejujuran. Anies mencontohkan, tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah Taman Siswa dengan senang hati. Artinya, lanjut Anies, ia mendidik anak-anak juga dengan senang hati. “Kunci kemajuan pendidikan ada pada guru dan orang tua. Guru harus menjadi panutan bagi murid-murid yang diajarkan. Proses belajar, katanya, tidak terhenti setelah wisuda, namun terus berlanjut seumur hidup,” pungkas Anie Baswedan.

Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Sekda Aceh, Dr Iskandar A Gani mengatakan, lembaga pendidikan Sekolah Sukma Bangsa yang sudah berusia satu dekade, sangat berperan mencetak SDM dan kemajuan pendidikan di Aceh. “Ke depan, kami berharap peran Sukma Bangsa bisa ditingkatkan lagi, bukan hanya mengejar ketertinggalannya, tapi bisa menjadi yang terbaik di Indonesia,” jelas Iskandar.

Dikatakan, sektor pendidikan menjadi program prioritas Pemerintah Aceh. Tahun ini, anggaran pendidikan paling banyak mendapat perhatian dari Pemerintah Aceh. “Kami tetap menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan dunia pendidikan di Aceh. Distribusi guru yang belum merata, dan kualitas guru yang perlu ditingkatkan,” timpal Iskandar A Gani.

Gubernur Aceh meminta kepada Menteri Anies Baswedan, jika program peningkatan kualitas guru ada dalam program nasional, Zaini berharap Aceh bisa dijadikan sebagai prioritas utama. “Dengan dukungan itu akan mendongkrak kualitas guru dan kualitas pendidikan di Aceh,” pungkasnya.

sumber: aceh.tribunnews.com/2015/05/28/2015-anies-baswedan-genjot-kualitas-guru